Para anggota HIMAKOM saat berada di puncak gunung ciremai pada tanggal 7 November 2014 |
Mendaki gunung bersatu dengan alam dan menggapai puncak adalah hobi yang penuh resiko. Mendaki gunung merupakan kegiatan yang memerlukan fisik dan mental serta persiapan logistik yang baik. Saat ini pendakian gunung merupakan bagian dari olah raga bahkan telah menjadi profesi. Salah satu kegiatan alam ini menarik lebih banyak minat masyarakat Indonesia saat ini,dengan alasan dan tujuan yang berbeda-beda.
Hal ini terlihat di lingkungan kampus
UNPAS Lengkong (fisip dan FH). Beberapa mahasiswa terlibat dalam kegiatan
mendaki gunung ciremai pada tanggal 5 november 2014. Kelomopok pendakian gunung
ciremai ini beranggotakan 14 orang diantaranya Boni, Daniel, Ardi, Agung,
Ramdan, Reyza, Aris, Kemal, Piki, Bintang, Rano, Andika, Fajrian Ramdani, dan
Rama.
Sebelumnya jalur yang disepakati
adalah melewati jalur apuy jalur yang teraman, mengingat sebagian anggota merupakan
pemula. Sampai di pos pendaftaran jalur apuy, tim membayar tiket seharga Rp.
20.000/org berlaku 2 hari 1 malam. 9.30 pagi, tim memulai pendakian dan harus
melalui 7 pos sampai puncak. Setelah 7 jam berlalu tim sampai di pos ke 5 pos
yang digunakan untuk berkemah. “saya salute sama anak-anak, walaupun kita
semua sama-sama capek, tapi masih mau masak bahkan kami tetap bercanda dalam
kondisi seperti itu, saat itu saya juga melihat beberapa pendaki saling
memijat, situasinya sangat kekeluargaan banget” ujar Boni, Senin 10/11.
Keesokan pagi
harinya tim melanjutkan perjalan untuk ke puncak dengan sisa tenaga pendakian
kemarin. “Medan yang ditempuhpun semakin sulit, semakin tinggi semakin curam
kemiringanya. Saya sempat menyerah tetapi ardi menyemangati saya dengan
berbicara “bon, kamu muncak PERSIB pasti
juara” kata-kata sederhana tetapi semangat saya langsung pulih dan berhasil
muncak juga persib juara” ungkap Boni, Senin11/11)
Setelah tim
berhasil muncak gunung tertinggi jawa barat ini, tim pun turun pulang seperti
filosofinya mendaki gunung adalah “mendaki
gunungitu seperti kehidupan dan puncak itu seperti kejayaan, untuk menggapai
puncak kita harus mandiri, pantang menyerah melewati segala rintangan dan
cobaan, dan ketika tujuan puncak itu tergapai kita harus pulang dan ingat
dimana tempat kita berasal“ . Selama perjalanan pulang mereka merasa bangga
dan berdecak kagum atas karunia tuhan. “Ga
nyangka, saya barusan dari sana.. dari puncak ciremai. Disana adalah bentuk
kekuasaan Tuhan, dan sebagai pelajaran hidup mandiri. Banyak pelajaran yang
berharga yang didapat dari alam.” ujar Daniel dan Boni, Senin,
11/11)
dedikasi tinggi saya berikan pada ers himakom, buktikan kalo himakom itu bukan sekedar lembaga yang bisa membuat acara hura-hura saja, patahkan statement mereka. semangat terus himakom. HARI INI ESOK DAN SETERUSNYA ADALAH PERJUANGAN!!!!
BalasHapusbalas woy!!
BalasHapus